Selasa, 11 Agustus 2009

peranan TIK

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Proses Rekonstruksi, Reintegrasi dan Rekonsiliasi



Written by Asep Rusyana dan Sofia FDT Sains & Teknologi Aceh Institute
Monday, 26 May 2008 08:41
PENDAHULUAN
Bencana tsunami dan konflik yang telah terjadi pada masyarakat Aceh telah merusak berbagai sarana dan prasarana maupun mental masyarakat. Bantuan dana dari dalam dan luar negeri untuk memperbaiki kerusakan tersebut mengalir dalam jumlah besar yang dipergunakan untuk melakukan berbagai kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi. Terkait dengan itu, sistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan hal lain yang juga penting dalam proses pembangunan kembali Aceh pasca tsunami dan paska konflik.

Pembangunan kembali Aceh akan lebih optimal dengan menggunakan TIK. Aceh akan mampu mensejajarkan diri dengan daerah maju lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional. TIK juga memungkinkan Aceh belajar dari daerah lain tentang faktor-faktor penting yang menjadikan suatu daerah bisa maju dan gagal dalam pembangunannya.
Lebih jauh, saat ini persaingan dunia tidak lagi terjadi antara negara, akan tetapi sudah terjadi antara individu. Mereka yang menguasai TIK mempunyai kesempatan yang luas untuk berkembang dan bersaing dalam tatanan global. Daerah yang memiliki orang-orang yang melek dibidang informasi dan komunikasi ini secara otomatis akan mengalami banyak kemajuan. Karena dirasa perlu keberpihakan pemerintah daerah dan swasta dalam memajukan. Pemerintah daerah dan swasta harus menciptakan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong dan mempermudah SDM daerah untuk menguasai dan menggunakan TIK. Salah satunya adalah dengan mendirikan industri TIK, mengembangkan pendidikan bidang TIK yang berkualitas di perguruan tinggi, dan mempermudah akses penduduk ke bidang informasi dan komunikasi.
Indentifikasi Masalah
Belum dimanfaatkannya secara optimal penggunaan TIK di bidang pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan ekonomi di provinsi NAD
Belum tersosialisasinya TIK di banyak daerah dalam provinsi NAD
Penguasaan TIK di daerah dalam provinsi NAD masih rendah
Analisis
TIK dapat diterapkan diberbagai bidang seperti antara lain bidang pendidikan, kesehatan, sistem pemerintahan, ekonomi, sosial, politik, budaya, dan agama. Pada bidang pendidikan, TIK dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efisien sebesar 93%[1]. Blog sebagai sarana untuk menulis dan membaca di internet bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Pada saat ini terdaftar sebanyak 130.000 blogger dan diharapkan bisa meningkat menjadi 1 juta blogger pada tahun depan[2]. Para guru dapat meng-upload pelajaran pada blog mereka sehingga tidak saja para muridnya yang bisa membaca tetapi juga pihak lain.
Pada bidang kesehatan, TIK dapat dimanfaatkan untuk akses pelayanan informasi kesehatan jarak jauh (Telemedicine). Informasi-informasi penting tentang penyakit di daerah tertentu yang sedang mewabah dapat dilaporkan dengan cepat dan akurat. Pada akhirnya menjadikan tolak ukur kebijakan terhadap penanganan, pengendalian, pendeteksian, perjalanan suatu penyakit di daerah tersebut. Dari data ini juga akan terlihat distribusi penyakit secara geografis. Hasil laporan tersebut bisa dijadikan acuan kebijakan dalam perencanaan program kesehatan dan juga kebijakan pencegahan suatu penyakit supaya tidak mewabah ke daerah lain.
Pada bidang pemerintahan, TIK dapat menciptakan sistem pemerintahan yang efisien dan transparan melalui e-government3. Korupsi dan nepotisme sering terjadi di pemerintahan oleh karena itu dengan e-government diharapkan bisa memperkecil kejahatan ini.
Pada bidang ekonomi, TIK dapat membantu mengentaskan kemiskinan di daerah-daerah yang sedang berkembang. Mendirikan industri yang memproduksi TIK juga dapat meningkatkan pendapatan dan menyerap tenaga kerja. Melakukan bisnis perdagangan dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan menggunakan e-commerce. Mendirikan telecenter yang merupakan tempat masyarakat menggunakan internet adalah cara yang sangat baik untuk dilakukan. Telecenter yang dilengkapi oleh telpon, fax, mesin photocopy, televisi, dan CD adalah salah satu cara untuk membantu mengentaskan kemiskinan[3]. Telecenter dapat didirikan di kabupaten/kota yang tertinggal, telecenter akan mampu membiayai dirinya sendiri sehingga dari mendirikan telecenter ini terdapat dua keuntungan yaitu mempermudah akses terhadap fasilitas TIK pada masyarakat dan juga memberikan keuntungan finansial kepada pengelola.
Pada bidang sosial dan politik, TIK digunakan untuk memelihara perdamaian dan menciptakan persaudaraan yang lebih erat. TIK dapat digunakan untuk mensosialisasikan perdamaian dan mensosialisasikan program-program yang memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
Pada Bidang Budaya, TIK dapat digunakan untuk memperkenalkan kebudayaan Aceh baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
Pada Bidang Agama, TIK dapat digunakan untuk mensosialisasikan ajaran syariat agama islam yang benar-benar dapat memberikan rasa aman terhadap sesama manusia, baik muslim maupun nonmuslim. Agama islam di pandangan sebagian penduduk dunia adalah agama yang mengajarkan kekerasan, dengan menggunakan TIK diharapkan bisa mengubah paradigma yang salah tersebut. Sosialisasi syariat islam ini selain dari perguruan tinggi juga harus bisa dilakukan dari mesjid-mesjid karena mesjid adalah pusat kegiatan umat di daerah syariat islam.
Kesimpulan :
Pada era teknologi dan informasi ini, Aceh sebagai daerah yang sedang berkembang harus secepatnya menerapkan teknologi informasi dan komunikasi di berbagai bidang.
Rekomendasi :
Pemda dan pihak swasta supaya melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Para guru agar dibekali pengetahuan untuk menggunakan internet, dan satu guru dibekali satu laptop, program ini bisa dimulai dari Banda Aceh sebagai kota yang lebih siap.
Menciptakan sistem pemerintahan yang transparans dan efisiens melalui e-government.
Mendirikan telecenter di daerah-daerah yang tertinggal
Komputer yang terhubung dengan internet supaya disosialisasikan dan diterapkan di mesjid-mesjid supaya dapat mensosialisasikan syiar islam yang memberikan kebaikan terhadap alam ini.
Pengembangan SDM di bidang TIK melalui perguruan tinggi yang berkualitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar